Soal teknologi sebenarnya negara kita adalah pemberi sumbangsih yang cukup besar bagi dunia. Ya, ada begitu banyak ilmuwan-ilmuwan jempolan berdarah NKRI yang penemuannya sangat fenomenal dan berpengaruh besar. Misalnya saja 4G berbasis OFDM yang ditemukan oleh Prof. Khoirul Anwar, atau Yogi Ahmad Erlangga yang berhasil menciptakan persamaan Herlmholtz yang berguna untuk mencari sumber minyak Bumi.
Inilah faktanya kalau Indonesia itu luar biasa dan kita harus bangga akan hal tersebut. Nah, masih tentang penemuan, sebenarnya jauh sebelum hari ini, nenek moyang Indonesia sudah menciptakan banyak penemuan canggih. Benar-benar canggih dan jenius, sampai-sampai kita yang beberapa abad lebih maju katanya, akan terpesona dan geleng-geleng kepala melihatnya.
Nah, apa saja sih Penemuan Nenek Moyang Kita Yang Terlupakan
1. Teknik Bangunan yang Tak Kalah dari Piramida Mesir
Banyak orang terperangah dengan Piramida Mesir. Bagaimana bisa orang-orang dulu yang notabene masih cetek ilmu pengetahuannya, bisa membangun sesuatu yang gila seperti itu? Akhirnya orang-orang pun berkesimpulan jika penduduk Mesir adalah bangsa cerdas yang sudah mengimplementasikan teknologi canggih untuk itu. Percaya atau tidak, sebenarnya nenek moyang kita juga sama. Mereka juga sudah memiliki ilmu teknik pembangunan yang mengagumkan.
Salah satu buktinya adalah Borobudur. Tengok saja bagaimana bangunan sebesar ini bisa bertahan sedemikian lama, padahal tidak ada dasar cor atau paku Bumi. Bahkan kesimetrisannya juga sangat gila, baik batu-batu penyusun dan lain sebagainya. Belum lagi stupa-stupa yang ada. Sangat membanggakan, bahkan dengan teknologi yang sekarang manusia belum tentu bisa membangun yang serupa dengan ini.
2. Jung Jawa, Teknik Perkapalan Dahsyat Nenek Moyang
Selain kapal Pinisi, para pendahulu kita juga memiliki sebuah kapal sangar yang melegenda. Jung Jawa namanya. Kapal ini tenar di abad ke 8 dan bisa dibilang sebagai kapal raksasa paling besar se Asia Tenggara atau bahkan mungkin Seluruh Asia.
Jung Jawa memiliki bobot rata-rata sampai seribuan ton yang bisa dipakai untuk mengangkut banyak sekali pasukan. Dikatakan dalam sejarah, dalam membangun kapal raksasa ini orang-orang dulu tidak menggunakan paku. Mereka murni mengandalkan teknik-teknik khusus sehingga kapal bisa sangat kokoh. Soal ukuran tadi, banyak yang menduga jika Jung Jawa mungkin hampir sebesar kapal induk zaman sekarang.
3. Teknik Penempaan Besi dan Penemuan Metal Terkuat
Sekilas ketika melihat keris, kita mungkin akan berpikir jika senjata satu ini dibikin dengan sangat sederhana atau bahkan ala kadarnya. Padahal sesungguhnya tidaklah demikian. Keris yang berlekuk-lekuk itu dibuat dengan teknik yang sangat sulit. Satu buah keris bisa menghabiskan ratusan lebih lembaran besi yang ditempa berulang-ulang. Sehingga tercipta keris dengan kepadatan yang sangat sempurna.
Tidak semua keris menggunakan besi. Beberapa di antaranya adalah titanium, semacam metal yang sangat keras, namun ringan. Ya, nenek moyang dulu telah menemukan bahan ini dan sanggup mengolahnya dengan baik. Padahal titanium butuh dilebur dengan panas sampai 60 ribu derajat celsius. Dalam proses pengerjaannya, titanium lebih susah dari pada besi. Uniknya, bahan ini baru terkenal di tahun 1940an, padahal nenek moyang kita sudah mengutak-atiknya sejak lama.
4. Robot Mekanikal Dengan Sistem Gerak Kompleks
Ah, masa sih nenek moyang sudah bisa menemukan robot? Ya, memang benar. Meskipun tidak terbalut besi, kabel-kabel, sensor atau mikroposesor, tapi orang dulu sudah menciptakan konsep robot primitif dengan sistem yang bisa dibilang kompleks. Gale-Gale, sebuah boneka manusia mekanis ini adalah buktinya.
Gale-Gale ini digerakkan dengan semacam tali yang ditarik ulur. Meskipun sederhana, tapi gerakannya sangat kompleks. Boneka ini bisa digerakkan hampir seluruh bagian tubuhnya, bahkan termasuk mata dan lidah. Gerakannya begitu luwes sehingga sangat mirip manusia. Gale-Gale sendiri dibuat oleh masyarakat Batak untuk mengenang anak satu-satunya yang sudah meninggal dunia.
5. Karinding, Teknik Pengusiran Hama Paling Aman di Dunia
Pestisida adalah cara para petani kebanyakan untuk mengusir hama dan serangga. Efektif memang, tapi bisa berbahaya juga bagi manusianya nanti. Kembali ke masa lalu, nenek moyang kita juga mengalami problem yang sama. Hanya saja cara mereka mengusir hama sangat berbeda. Mereka memakai alat bernama Karinding.
Secara teknis alat yang terbuat dari bambu ini mengeluarkan suara yang khas. Indah bagi telinga kita tapi tidak bagi serangga. Siapa sangka, ternyata alat ini mampu mengeluarkan gelombang low decibel yang membuat serangga terganggu dan ogah dekat-dekat dengan sumber suara. Cara seperti ini sangat aman, bahkan bisa dibilang jenius. Butuh perhitungan matematis yang rumit lho untuk menghasilkan suara seperti ini. Tapi, nenek moyang kita membuatnya begitu saja. Keren, kan?
Sumur
Dilarang memberikan link blog/website lain kedalam kolom komentar, Spam, serta hal yang berbau pornografi dan perjudian